Minggu, 22 Mei 2011

makalah ulumul qur'an

QOSHOSHUL QUR’AN
A. Pendahuluan
Allah menurunkan Al-qur’an kapada Nabi Muhammad SAW, dan dimaklumi bahwa qur'an adalah buku risalah keagamaan. Ia bukan buku sejarah, atau buku sastra. Namun, harus diakui bahwa di dalamnya banyak memuat kisah atau cerita sejarah yang diungkapkan dalam bahasa sastra yang indah.
Secara umum, pembahasan sejarah di dalam Qur’an dapat ditimjau dari dua segi; (1)bahasan sejarah sebagai cerita, dan (2)bahasan sejarah sebagai filsafat. Hanya saja, dalam bahasan ini tidak akan membahas falsafah sejarah Menurut qur’an, karena pembahasan masalah itu tidak hanya menyangkut ayat- ayat Al- Qishshoh.
Bahasan utama dalam kajian ini hanya menyangkut sejarah sebagai cerita yang tercermin dalam ayat- ayat Al- Qishshoh yang menggambarkan perjuangan para nabi sebelum Nabi Muhammad SAW, atau tokoh- tokoh sejarah lainnya.
Dan dari pendahuluan di atas, maka dalam makalah ini akan membahas tentang Qashoshul Qur’an
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Qashoshul qur’an?
2. Apa saja unsur- unsur dalam qashoshul qur’an?
3. Apa macam- macam qashoshul qur’an?
4. bagaimana pengulangan kisah dan hukmahnya!
5. Bagaimana pengaruh qoshoshul qur’an dalam pendidikan dan pengajaran?
C. Pembahasan
1. Pengertian Qoshoshul qur’an
Kisah berasal dari Bahasa Arab Qashsha- yaqushshu- qushshotan yang artinya potongan, berita yang diikuti, dan pelacakan jejak.
Qashosh adalah masdar dari Qashsho yang berarti mencari bekasan/ mengikuti bekasan (jejak) Qs.18 Al-Kahfi: 64
     
Artinya: ” lalu keduanya kembali, mengikuti jejak mereka semula.”
Qashash juga berarti berita- berita yang berurutan Qs. 3 Ali imron:62
•     
Artinya: “ Sesungguhnya ini adalah berita yang benar”.
Secara etimologi (bahasa) Al-qashosh berarti urusan (Al-Amr), berita (Khobar), dan keadaan (Hal). Dalam bahasa Indonesia, kata itu diterjemahkan dengan kisah yang berarti kajadian (riwayat dan sebagainya).
Adapun yang di maksud dengan qashoshil Qur’an secara terminology adalah
اخيار عن احوال الامم الماضية والنبوات السابقة والحوادث الواقعة
Artinya: pemberitaan mengenai keadaan umat terdahulu, Nabi- nabi terdahulu dan peristiwa yang permah terjadi.

2. Unsur- unsure dalam qoshoshul qur’an
a) Pelaku (As- Sakhsiyyat)
Pelakunya tidak hanya manusia, tapi malaikat, jin, bahkan burung dan semut( binatang).
b) Peristiwa ( Ahdats)
Hubungan antara peristiwa dengan pelaku pada setiap kisah sangat jelas karena kedua hal itu meripakan unsur- unsur pokok suatu kisah.
c) Percakapan ( dialog)
Tidak semua kisah mengndung percakapan seperti kisah yang bermaksud menakut- nakuti, tapi adapula kisah yang menonjol percakapannya seperti kisah nabi Adam.

3. Macam- macam qashoshul qur’an
a) Di lihat dari sisi pelakunya
o Kisah para nabi terdahulu, seperti mukjizat- mu’jizat dari Allah.
o Kisah yang berhubungan dengan peristiwa- peristiwa pada masa lalu dam orang- orang yang tidak disebutkan kenabuannya, seperti Thalut dan Jalut, Anak-anak adam, dll.
o Kisah- kisah yang terjadi pada masa Rosulullah, seperti kisah perang uhud, badar, Isro’ Mi’roj, dll.
b) Di lihat dari panjang pendeknya
 Kisah panjang, Seperti kisah Nabi Yusuf dalam surat Yusuf, Nabi Musa dalam surat Al-Qashosh, Nabi Nuh dalam surat Nuh, dll.
 Kisah yang lebih pendek dari bagian pertama, seperti kisah maryam, Ashabul kahfi, Nbi Adam dalam surat Al- baqoroh dan Thaha, yang hanya terdiri atas belasan ayat saja.
 Kisah Pendek, kisah yang jumlahnya kurang dari sepuluh ayat, seperti kisah nabi Hud dan nabi Luth dalam surat Al-A’rof, dll.
d) Di lihat dari jenisnya
Menurut Kholafullah, di lihat dari segi jenisnya kisah- kisah al-qur’an dapat dibagi menjadi tuga bagian, yaitu:
• Kisah sejarah ( Al- Qishosh al- tarikhiyyah), yakni kisah yang berkisar tentang tokoh- tokoh sejarah, seperti para nabi dan rosul.
• Kisa Sejarah ( Al- qishosh Al- Tamtsiliyyah), yakni kisah yang menyebutkan suatu peristiwa intuk menerangkan dan memperjelas suatu pengertian, peristiwa itu tidak benar- benar terjadi, tetapi hanya perkiraan dan khayalan semata.
• Kisah Asatir, yakni kisah yang didasarkan atas suatu asatir. Pada umumnya, kisah semacam ini bertujuan mewujudkan tujuan- tujuan ilmiah atau menafsirkan, gejala- gejala yang ada, atau menguraikan sesuatu persoalan yang sikar diterima oeh akal. Contohnya: peristiwa Usro’ Mi’roj yang tidak bisa diterima oleh akal.
4. Faedah- faedah Qashoshul qur’an
a) Menjeaskan dasar- dasar dakwah agama Allah dan pokok- pokok syari’at yang dibawa oleh setiap Nabi.
” Dan kami tidak mengutus seorang rosul pun sebelum lamu, melainkan kami wahyukan kepadanya, bahwa tidak ada tuhan selain aku, maka sembahlah olehmu sekalian akan aku”. (Al-Anbiya’ (21):25)
b) meneguhkan hati rosulullah dan hati umatnya dalam menegakkan agama Allah, serta menguatkan kepercayaan orang- orang yang beriman melalui datangnya pertolongan Allah dan hncurnya kebathilan besrta para pendukungnya.
” Dan semua kisah rosul- rosul yang kami ceritakan kepadamu, adalah kisah- kisah yang dengannya kami teguhkan hatimu; dan dalam surah ini telah datang kepadamu kebenaran serta pengajaran dan peringatan bagi orang- orang uang beriman.”(Hud(11):120)
c) Membenarkan nabi- nabi terdahulu dan mengingatkan kembali jejak- jejak mereka dan mengabadikannya.
d) Menampakkan kebenaran Muhammad dalam dakwahnya dengan apa yang diberitakannya tentang hal ihwal orang- orang terdahulu di sepanjang kurun dan waktu.
e) Menyingkap kebohongan Ahlu Kutab yang relah menyembunyikan isi kitab mereka yang masih murni. Misalnya firman Allah:
” semua makanan adalah halal bagi Bani Isroil melainkan makanan yang di haramkan oleh Isroil ( ya’qub) untuk dirinya sendiri sebelum Taurot di turunka. Katakanlah: (jika kamu mengatakan ada makanan yan diharamkan sebelum taurot), maka bawalah taurot itu, lalu bacalah ia jika kamu orang- orang yang benar.” ( Ali Imron (3): 93)
f) Menarik perhatian mereka yang diberi pelajaran
” Sesungguhnya pada kisah mereka itu terdapat pelajaran bagi orang- orang yang berakal” ( Yusuf (12): 111).
5. Pengulangan kisah dan hikmahnya
Sebuah kisah disebut berulang kali dalam bentuk yang berbeda- beda, kadang- kadang pendek, kadang- kadang panjang. Diantara hikmahnya adalah:
 Menjelaskan kebalaghihan ak- qur’an dalam bentik yang paling tinggi. Diasmtara keistimewaan- keistimewaan balaghoh, ialah menerangkan sebuah makna dalam berbagai macam susunan. Dan di tiap-tiap tempat disebut dengan susunan kalimat yang berbeda dari yang tela disebutkan. Dengan demikian selalu terasa nikmat kita mendengar dan membacanya.
 Menampakkan kekuatan ijaz menyebut suatu makna dalam berbagai bentuk susunan. Perkataan yang tidak dapat ditantang salah satunya oleh sastrawan-sastrawan arab, menjelaskan bahwasannya al-Qur’an itu dari Allah
 Memberikan perhatian penuh pada kisah itu, mengulang-ulangi kisah adalah salah satu cara ta’kid dan salah satu dari tanda-tanda besarnya perhatian, seperti keadaannya kisah Musa dan Fir’aun
 Karena berbeda tujuan yang karenanyalah disebut kisah itu. Di suatu tempat diterangkan segainya, karena itu saja yang diperlukan dan di tempat-tempat yang lain disebut lebih sempurna karena yang demikianlah yang dikehendaki keadaan.
6. Pengaruh Kisah-Kisah Qur’an dalam Pendidikan dan Pengajaran
Tidak diragukan lagi bahwa kisah yang baik dan cermat akan digemari dan menembus relung jiwa manusia dengan mudah. Pelajaran yang disampaikan dengan metode (uslub) Qasasi (narasi) sangat bermanfaat dan mengandung banyak faedah. Pada umumnya, anak-anak suka mendengarkan cerita-cerita, memperhatikan riwayat kisah, dan ingatannya segera menampung apa yang diriwayatkan kepadanya, kemudian ia menirukan dan mengisahkannya.
Tapi, jika pealajaran itu disampaikan dengan metode talqin dan ceramah akan menimbulkan kebosanan, sehingga mereka tidak akan mengikuti sepenuhnya apa yang disampaikan.
Dan para pendidik hendaknya mampu menyuguhkan kisah-kisah qur’ani itu dengan uslub bahasa yang sesuai dengan tingkat nalar pelajar dalam segala tindakan

D. Penutup
1. Kesimpulan
o Yang dimaksud qoshoshul qur’an adalah pemberitaan mengenai keadaan umat terdahulu, nabi- mabi terdahulu, dan peristiwa yang pernah terjadi.
o Adapun unsur- unsur dalam qoshoshul qur’an ada pelaku, peristiwa dan percakapan
o Macam- macam qoshoshul qur’an
a) yang di lihat dari sisi pelaku:
• Kisah para nabi terdahulu
• Kisah yang berhubungan dengan peristiwa- pwristiwa pada masa lalu dan orang- orang yang tidak disebutkan kenabiaanya.
• Kisah- kisah yang terjadi pada masa Rosululloh.
b) Yang di lihat dari pamjang pendeknya
• Kisah panjang
• Kisah yang lebih pendek dari bagian pertama
• Kisah pendek
c) Yang dilihat dari jenisnya
• Kisah sejarah
• Kisah sejarah
• Kisah asatir
o Faedah- faedah qoshoshul qur’an
a) Menjelaskan dasar- dasar dakwah agama Allah
b) Meneguhkan hati rosulullah dan hati umatnya, dll.
o Hikmah pengulangan qoshoshul qur’an
a) Menjelaskan ke-balaghah- an qur’an
b) Menampakkan kekuatan i’jaz, dll.
o Pengaruh qoshoshul qur’andalam pendidikan dan pengajaran
Pelajaran yang disampaikan dengan metode (uslub)qasasi ( narasi) sangat bermanfaat dan mengandung banyak faedah.

2. Saran
Demikianlah makalah ini saya buat, semoga bermanfaat bagi kita semua. Dan kami sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan.oleh karena itu, kami mengharap kritik dan saran dari pembaca budiman, demi kesempurnaan makalah kami selanjutnya.

E. Daftar Pustaka
 Ash- shiddieqy, muhammad Hasbi, Teungku, Ilmu- ilmu Al- qur’an, semarang: Pustaka rizki Putra, 2002
 Manna’, khalil Al-Qattan, cetakan 6, Pustaka Litera Antar Nusa, 2001
 Qolyubi, Syihabuddin, stilistika Al- qur’an, Yogyakarta, Titian Ilahi Press, 1997
 Rosihon Anwar, Ilmu Tafsir, Cetakan pertama, Bandung, CV Pustaka Setia, 2000

Tidak ada komentar:

Posting Komentar